Sunan Kalijaga Kawal Somasi Istri Direktur dan Suami Pramugari”

0

 

INVENTIF — Ini apa lagi? Ternyata keseruan sinetron udara rupanya tak selalu berhenti di kabin pesawat.

Lihatlah, di balik senyum ramah pramugari dan jas gagah para direktur, tersimpan turbulensi yang lebih dahsyat daripada badai di langit. Selasa (21/10), pengacara flamboyan Sunan Kalijaga resmi mendampingi kliennya, Winna Balina, ke kantor salah satu maskapai penerbangan nasional, membawa surat somasi untuk seorang direktur yang dituding berselingkuh dengan pramugarinya sendiri.

Sayangnya, saat rombongan tiba, sang direktur “menghilang dari radar.” Surat somasi akhirnya mendarat mulus di meja General Affair, bukan di tangan sang pejabat yang disebut-sebut tengah dalam perjalanan entah ke mana — mungkin ke bandara lain, atau ke turbulensi kehidupan pribadinya sendiri.

Sunan Kalijaga, dengan gaya khasnya yang bak selebritas hukum, menyebut tindakan tersebut tak hanya melanggar etika, tapi juga hukum. “Ini bukan sekadar cinta segitiga, ini pelanggaran Pasal 284 KUHP dan Pasal 1365 KUH Perdata. Kalau pesawat punya black box, hubungan seperti ini punya bukti chat,” ujarnya sinis dalam konferensi pers yang turut dihadiri rekan seprofesi, Berbie Kumalasari — karena setiap drama besar butuh cameo.

Kasus ini bermula dari dugaan hubungan terlarang antara direktur operasional berinisial RDP dan seorang pramugari di maskapai yang sama. Ironisnya, keduanya kini dilaporkan oleh pasangan sah masing-masing: Winna Balina, istri sang direktur, dan Muhammad Yusuf, suami sang pramugari.

Winna bercerita, dirinya sempat melakukan “operasi darat” di sebuah apartemen di Jakarta, dan mendapati suaminya tengah “boarding tanpa izin” bersama sang pramugari.

“Saya lihat sendiri. Saya masih istri sah. Tapi malah saya yang digugat cerai,” ucapnya dengan nada getir — sebuah kalimat yang mungkin lebih tragis dari film Airplane Mode.

Sementara itu, Muhammad Yusuf, sang suami pramugari, juga menegaskan telah memiliki bukti. “Saya ikuti dan saya lihat sendiri. Saya datang baik-baik ke keluarganya, tapi mereka diam saja. Jadi saya gugat. Nama saya bukan landasan pacu untuk diinjak-injak,” katanya tegas.

Sunan Kalijaga menyebut kasus ini adalah potret “etika yang jatuh bebas tanpa parasut.” Ia berjanji mengawal perkara hingga tuntas, bahkan jika harus membawa bukti ke ranah hukum dan opini publik sekaligus.

“Ini bukan sekadar perkara cinta, tapi soal moralitas di tempat kerja. Jangan sampai langit karier jadi saksi ambruknya tanggung jawab,” katanya tajam.

Sementara itu, di dunia maya, publik ramai berspekulasi: apakah maskapai akan menambah aturan baru dalam SOP-nya — “dilarang jatuh cinta saat bertugas”?

Kasus ini kini menjadi perhatian dunia aviasi, bukan karena prestasi terbang tinggi, tapi karena salah satu pilot moralnya lupa mematikan autopilot hati.

Dan seperti biasa, dalam setiap drama hukum, yang paling menderita bukanlah yang bersalah, tapi yang masih mencoba bertahan di tengah turbulensi rumah tangga.

Pesan Sunan Kalijaga di akhir konferensi pers terdengar seperti penutup sinetron:
“Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas. Karena kalau cinta bisa terbang tinggi, keadilan juga harus bisa mendarat dengan selamat.” (NMC)

Leave A Reply

Your email address will not be published.