Simbol Pena Bersayap: Emil Enan Menangkap Jiwa FFW 2025 dalam Sebuah Logo
INVENTIF — Dari selembar kanvas digital, Emil Enan menorehkan kisah yang tak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi tentang jiwa yang berdenyut di balik Festival Film Wartawan (FFW) 2025.
Pena menjadi pusatnya—tegak, tegas, melambangkan kata-kata yang tak pernah lelah melawan lupa. Dari ujungnya, sayap simetris terbuka lebar, seolah mengajak setiap cerita terbang bebas melintasi batas imajinasi. Di antara bentangan sayap itu, tampak bulir-bulir padi, lambang kemakmuran, kerja keras, dan nilai luhur yang tertanam dalam tanah budaya bangsa.
Tak berhenti di sana, sepasang sorot mata hadir di dalamnya—tatapan yang jujur, tajam, dan penuh ketelitian, cerminan mata wartawan yang senantiasa mencari kebenaran di balik layar kehidupan.
“Selamat kepada Emil Enan atas terpilihnya karya desain sebagai juara umum pilihan juri dalam Lomba Cipta Logo Festival Film Wartawan,” ujar Benny Benke, Ketua Panitia FFW 2025, Rabu (6/8/2025).
Tiga minggu lamanya, panitia menerima lebih dari 30 karya dari berbagai penjuru negeri—dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote. Masing-masing membawa cerita, masing-masing menawarkan tafsir. Para juri, yang juga para wartawan, berdebat panjang, mempertaruhkan sudut pandang, hingga akhirnya sepakat memilih karya Emil sebagai simbol utama festival tahun ini.
Benny menyebut, logo ini menang bukan sekadar karena estetika, tetapi karena keberanian bercerita, kekuatan visual, dan semangat jurnalistik yang menyatu dalam bahasa sinema.
Tak hanya Emil, nama Herwin Kurniawan juga tercatat sebagai Juara Favorit, berkat suaranya yang lantang di dunia maya. Desainnya, yang sarat simbol, meraih ‘likes’ terbanyak di akun Instagram resmi FFW, menjadi pilihan hati publik yang terpikat oleh kekuatan makna di balik garis-garisnya.
Direktur Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan, Saifullah Agam, memandang lebih jauh: “Logo festival film adalah kapsul waktu visual. Ia menangkap bahasa sinema yang terus berkembang, berdiri di persimpangan seni, teknologi, psikologi, dan penceritaan.”
Para pemenang tak hanya membawa pulang apresiasi, tetapi juga hadiah uang tunai total senilai Rp15 juta—penghargaan atas karya yang kini menjadi wajah sebuah perayaan.
Dan kelak, ketika FFW 2025 berlangsung, logo ini akan hadir di setiap sudut panggung, layar, dan lembar publikasi—mengibarkan sayapnya, mengajak semua orang percaya bahwa di persimpangan jurnalisme dan sinema, selalu ada ruang bagi cerita yang jujur dan indah. (NMC)