INVENTIF – Bank Indonesia (BI) dalam upayanya melanjutkan semangat penguatan sinergi pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), bersama dengan Forkopimda Sulawesi Utara, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) wilayah Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua), menyelenggarakan GNPIP Sulampua di Manado, Sulawesi Utara, Senin (3/10/2022).
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, menyampaikan hingga September 2022, GNPIP telah terlaksana di 32 dari 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) Bank Indonesia sebagai wujud komitmen untuk mengedepankan sinergi TPID dalam mendukung pengendalian inflasi pangan.
Apresiasi disampaikan kepada TPID Provinsi Se-Sulampua karena telah memulai pelaksanaan GNPIP 2.0 yang memberikan nilai tambah melalui integrasi digital dan forward-looking berupa improvisasi terhadap program yang telah ada, salah satunya berupa program Pasar Murah Bersehati digital.
“TPID perlu mencermati tekanan inflasi IHK ke depan yang masih tinggi, didorong oleh masih tingginya inflasi kelompok pangan bergejolak (volatile foods) akibat kenaikan harga pangan global dan terganggunya pasokan. Untuk itu, inovasi program GNPIP dalam kerangka 4K harus diperkuat sehingga mampu memberikan dampak lebih luas dan signifikan untuk mendukung terwujudnya kestabilan harga,” ujar Ida menekankan dalam keterangan resminya.
Program GNPIP juga harus memperhatikan aspek sustainabilitas agar produksi sektor pertanian dapat membangun ketahanan pangan yang lebih baik.
Di samping program Pasar Murah Bersehati digital, beberapa program turut didorong dalam acara ini di antaranya, pertama, Penyaluran Program Dedikasi untuk Negeri berupa infrastruktur pendukung pengendalian harga. Kedua, komunikasi efektif kepada masyarakat. Ketiga, akselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bohusami Bakobong.
Senada dengan hal tersebut, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, juga mendukung aksi GNPIP dalam mengoptimalkan berbagai upaya stabilisasi harga pangan melalui program unggulan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing wilayah seperti operasi pasar, perluasan Kerja Sama AntarDaerah (KAD), subsidi ongkos angkut, gerakan tanam cabai di pekarangan, pemanfaatan alsintan dan saprotan, pemanfaatan teknologi digital seperti Pasar Murah Bersehati digital, serta penguatan koordinasi dan komunikasi melalui penyelenggaraan High Level Meeting TPID.
Lebih lanjut, Olly Dondokambey juga menekankan pentingnya sinergi, komitmen, dan koordinasi seluruh pihak sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan GNPIP yang pada akhirnya membawa kebermanfaatan bagi terkendalinya inflasi pangan sehingga mendukung daya beli masyarakat luas.
Penulis : Vinolla
Leave a Reply