ISWAM 2024 Gaungkan Interkoneksi Estetika Medis

0

INVENTIF – Konferensi estetika medis terbesar di dunia, International Symposium and Workshop in Aesthetic Medicine (ISWAM) 2024 resmi berakhir pada 8 Desember 2024.

Ajang tahunan yang digelar di ICE BSD, Tangerang dan mengusung tema ‘Interkoneksi Estetika Medis’ ini menandai tonggak penting dalam perkembangan estetika medis global dengan penandatanganan kerja sama antara 32 negara.

Pada penutupan ISWAM 2024, CEO ISWAM, dr. Teguh Tanuwidjaya mengungkapkan, konferensi ini juga menjadi momentum penting untuk membangun kolaborasi global di bidang kedokteran estetika.

“Jumlah negara yang terlibat tahun ini melonjak dari 15 negara pada 2023 menjadi 32 negara. Tahun depan, kami menargetkan 50 negara untuk turut bergabung dalam sinergi ini,” ujar dr. Teguh.

Kerja sama ini melibatkan berbagai diskusi tentang regulasi, penelitian, dan edukasi untuk mendukung pelayanan estetika medis yang aman dan berkualitas di seluruh dunia.

Sebagai agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (PERDESTI), ISWAM 2024 menghadirkan lebih dari 5.000 peserta, 208 pembicara internasional, dan 500 booth pameran.

Acara ini mencakup Simposium dan workshop: Pembahasan teknologi terkini, seperti penggunaan injectable, laser, peeling, dan alat medis terbaru. Live surgery dan masterclass anatomi dengan fresh cadaver: Memberikan pengalaman belajar realistis untuk para praktisi.

Sedangkan Sub-simposium khusus termasuk Aesthetic Dentistry Symposium dan Plastic Surgery Symposium.

Dalam pameran, peserta dapat mengeksplorasi produk anti-penuaan, alat medis, dan inovasi terkini dari berbagai institusi pendidikan internasional.

Menurut dr. Teguh, estetika medis tidak hanya berfokus pada penampilan, tetapi juga pada kesehatan holistik.

“ISWAM didedikasikan untuk menghubungkan aspek kesehatan dan kualitas hidup manusia. Kami menyoroti pendekatan menyeluruh, mencakup kesehatan kulit, regenerasi jaringan, hingga estetika mata, bibir, dan gigi,” jelasnya.

Salah satu topik yang menarik perhatian adalah pengembangan terapi regenerasi sel. Diskusi ini mencakup teknologi terkini untuk mengganti sel tua dengan sel baru yang lebih sehat, yang diharapkan dapat meningkatkan usia harapan hidup yang berkualitas.

Indonesia, dengan lebih dari 4.000 praktisi estetika yang tersebar di berbagai kota, menjadi tuan rumah yang strategis untuk ISWAM.

Sebagai presiden ISWAM tahun ini, dr. Teguh menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin perkembangan estetika medis di Asia Tenggara.

“ISWAM adalah wujud komitmen kami untuk memastikan layanan estetika medis yang aman dan berkualitas dapat diakses oleh seluruh umat manusia. Estetika medis bukan hanya tentang panjang umur, tetapi juga tentang hidup sehat dan berkualitas,” tutup dr. Teguh.

ISWAM 2024 ini sendiri tidak hanya mencetak sejarah dalam jumlah negara peserta, tetapi juga dalam inovasi dan dampaknya terhadap pengembangan kedokteran estetika global.

Dengan target ekspansi ke lebih banyak negara pada 2025, ISWAM terus menjadi katalis dalam mendorong estetika medis sebagai bagian integral dari kesehatan masyarakat dunia. (RNZ)

Leave A Reply

Your email address will not be published.