INVENTIF – MENTERI Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui kesulitan melakukan pengawasan dalam menindak pelaku praktik impor pakaian bekas alias thrifting. Ia menyebut ada banyak ‘jalan tikus’ atau pelabuhan kecil yang menjadi celah masuknya impor barang-barang bekas ke pasar Indonesia.
“Kita ini memang kelemahannya ada jalan tikusnya banyak, perlu kerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) agar bisa dideteksi. Cuma yang penting itu laporan dari masyarakat,” ujarnya ketika ditemui di Istana Kepresidenan.
Mendag mengakui penjualan pakaian bekas impor merugikan pelaku usaha di Indonesia. Selain itu, pakaian bekas menurutnya dapat mengakibatkan risiko gangguan kesehatan seperti jamur karena kebersihannya belum terjamin.
“Tentu masyarakat dirugikan karena bekas itu bahaya bisa jamur, bisa bawa penyakit, kedua bisa hancurkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kita,” imbuhnya.
Fenomena thrifting sempat membuat geram Presiden Joko Widodo. Presiden melarang bisnis baju bekas impor karena dianggap mengganggu industri tekstil dalam negeri. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Satgas, ujar Mendag, akan memusnahkan baju bekas impor yang ada di Pekanbaru, Riau.
“Saya tanggal 17 (Maret 2023) akan musnahkan di Riau, Pekanbaru. Itu banyak sekali ada 900-an bal mau kita bakar, tanggal 21 (Maret 2023), saya musnahkan di Mojokerto itu sampai (nilainya) Rp10 miliar. Di Pekanbaru lebih besar lagi,” papar Mendag.
Impor baju bekas, terang Mendag, berdampak pada turunnya ekspor tekstil oleh pelaku usaha dalam negeri sebab masyarakat lebih memilih membeli baju impor bekas.
Penulis : Vinolla/Herman.
Leave a Reply