Khilafatul Muslimin Bangun Negara dalam Negara

0

INVENTIF – Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran membeberkan Khilafatul Muslimin telah membangun sistem pemerintahan di dalam strukturnya dan disinyalir tengah membangun negara dalam sebuah negara

Fakta tersebut menurut Fadil Imran terungkap dari hasil pemeriksaan dilakukan terhadap para tersangka kelompok Khilafatul Muslimin. Fadil Imran menilai gerakan organisasi masyarakat (Ormas) Khilafatul Muslimin sebagai kejahatan tersembunyi atau invisible crimes. Mereka menyembunyikan aksi pelanggaran hukum melawan ideologi negara dengan cara-cara tersembunyi. Khilafatul Muslimin tegas Kapolda Metro menyebarkan paham Khilafah dan menyasar berbagai spektrum kehidupan masyarakat mulai dari ekonomi, politik, hingga pendidikan.

“Kejahatan tersebut bergerak di bawah bayangan dan kegelapan, berada di sudut gelap sisi kehidupan yang tidak terawasi, berlindung dan berbaur dalam praktik-praktik sosial, politik, ekonomi, keagamaan, dan kemasyarakatan yang dikenal sebagai hidden crimes atau invisible crimes,” ujar Fadil Imran saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (16/6/2022).  

Konferensi Pers mengenai perkembangan kasus ini di Polda Metro Jaya turut dihadiri Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto, perwakilan Kemendikburistek, Kemenag, PPATK, dan Badan nasional Penanggulangan Teroris.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyampaikan pemimpin Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja mendirikan Khilafatul Muslimin pada tahun 1997 dan memproklamirkan dirinya sebagai penerus kekhalifaan Islam pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW pada 11 hijriah atau 632 masehi.

“Abdul Qadir Hasan Baraja selaku pimpinan tertinggi organisasi (amirul mu’minin) menganggap dirinya sebagai penerus kekhalifahan (khalifah nomor 105) pasca meninggalnya Rasulullah SAW,” beber Hengki.

Dalam kasus penyebaran hoaks dan faham bertentangan dengan ideology Pancasila ini kepolisian telah menangkap sejumlah tokoh organisasi tersebut. Orang yang pertama kali ditangkap adalah pemimpin tertinggi, termasuk Hasan Baraja di Lampung, Selasa (7/6/2022). Sementara empat tersangka lain yang berinisial AA, IN, F, dan SW ditangkap di Lampung, Medan, dan Bekasi. Satu tersangka lain yakni AS yang berperan sebagai menteri pendidikan ditangkap di Mojokerto, Jawa Timur. (ASTRID)

Leave A Reply

Your email address will not be published.