Mobil Listrik Solusi Mengurangi Emisi Dari Kendaraan BBM

0

INVENTIF – Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penggunaan mobil listrik bisa mengurangi emisi karbon CO2 hingga 50 persen. Pengurangan emisi ini dihasilkan dari Electric Vehicle (EV) yang mendukung Net Zero Emission. 

“Listrik dari PLN saat ini sudah banyak dari energi terbarukan yg bersih. 1 Kwh menghasilkan emisi hanya sekitar 850 gram CO2. Maka perpindahan transportasi berbasis BBM menjadi listrik bisa mengurangi emisi CO2 separuhnya,” kata Darmawan Prasodjo saat acara PLN E-Mobility Day, Minggu, 24 Juli 2022.

Selain ramah lingkungan, mobil listrik juga diklaim lebih hemat dengan kantong pengguna. Darmawan menjelaskan dengan menggunakan listrik 1 kilowatthour (kWh), mobil listrik bisa menempuh jarak 8,5 kilometer.

Darmawan mencontohkan apabila memakai 1 liter bensin, maka emisi yang dikeluarkan 2,4 kilogram CO2, yang setara dengan 1,2 kwh listrik. Sedangkan apabila memakai energi listrik 1,2 kwh, jika listriknya memakai bahan bakar dari batu bara, maka 1 kwh menghasilkan emisi 1 kg CO2. Alhasil, dengan listrik dari pembangkit listrik batu bara menghasilkan hanya 1,2 kg CO2 ekuivalen per 1 liter bensin.

Sedangkan 1 liter bensin bisa menempuh jarak 10 kilometer. Artinya, 1 liter bensin setara dengan 1,2-1,3 kWh. Jika harga listrik SPKLU dibanderol Rp2.500 per kWh, maka menggunakan mobil listrik hanya perlu Rp3.000 setara per liter ekuivalen.

“Ini sudah saatnya kita beralih ke mobil listrik. Beralih dari kendaraan berbasis energi impor, mahal dan beremisi tinggi ke energi berbasis domestik, murah dan ramah lingkungan,” kata Darmawan.

Jika dibandingkan harga BBM saat ini Rp 14 ribu, maka biaya mobil listrik bisa seperempatnya. Ia memastikan para pemilik kendaraan listrik tak perlu ragu untuk melakukan perjalanan jauh. Ia mengatakan PLN akan terus menambah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk para pengendara mobil listrik.

Penulis – Vinolla

Leave A Reply

Your email address will not be published.