
Pelaku Pariwisata Harus Aktif Antisipasi Bencana
INVENTIF – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaprekraf) Angela Tanoesudibjo menekankan pentingnya peran aktif pelaku pariwisata dalam antisipasi dan penanggulangan bencana demi mewujudkan industri pariwisata yang berkelanjutan.
Hal itu dikemukakan Angela dalam sesi Ministrial Round Table di forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, di Bali pada Kamis (26/5/2022). Dirinya memberikan sudut pandang Indonesia tentang masalah pembiayaan Disaster Risk Reduction (DRR) di destinasi pariwisata. Menurutnya biaya kerugian bencana akan melebar tergantung pada ekosistem pariwisata tersebut.
“Biaya kerugian bencana melebar karena pariwisata tergantung pada ekosistem yang utuh dan kepercayaan yang dibangun selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, pencegahan dan kesiapsiagaan bencana sangat penting untuk rencana manajemen terpadu,” ujar Wamenparekraf.
Tak hanya peran aktif pelaku pariwisata, dirinya menekankan perlunya kolaborasi multi-stakeholder dalam mengatasi bencana. “Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berkomitmen untuk agenda ini dengan membangun pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” tukasnya.
Dalam keterangannya, Staf Ahli Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo yang turut mendampingi Angela menyampaikan dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, Kemenparekraf telah meluncurkan aplikasi Carbon Footprint Calculator.
“Program Carbon Footprint Calculator (CFPC) merupakan upaya Kemenparekraf dalam melakukan pengimbangan nilai emisi yang telah dihasilkan, dengan menyerap jejak karbon demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim,” paparnya.
Berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, pada 23 Mei hingga 28 Mei 2022, Indonesia menjadi tuan rumah dalam Forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-tujuh. Forum ini diselenggarakan sebagai wadah partisipasi stakeholder kebencanaan dalam pengurangan risiko bencana dimana komunitas penanggulangan bencana nasional dan internasional berkumpul untuk sharing knowledge dan best practice sebagai pembelajaran. (Yar)