INVENTIF – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) lebih tingkatkan kapabilitas dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) perusahaan untuk meningkatkan kinerja sesuai standarisasi operasional pelabuhan dan terminal peti kemas.
Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono mengatakan dengan pertumbuhan tahunan sekitar 5%, tahun ini Pelindo menargetkan penanganan peti kemas mencapai 17,3 juta TEUs. Tujuan tersebut akan dicapai dengan melakukan standarisasi proses bisnis dan sistem teknologi informasi, serta peningkatan kapasitas dan kapasitas sumber daya manusia sebagai tindak lanjut dari proses merger tersebut.
Sementara itu, General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Ambon, I Nengah Suryana Jendra mengatakan, salah satu upaya peningkatan kinerja telah dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon.
Manajemen Pelabuhan Ambon memulai proses perubahan mentalitas (mentalitas) dengan mengikutsertakan para pekerja perencana kamu pengontrol ke berbagai port lain untuk mempelajari praktik terbaik dari mereka.
“Target terminal peti kemas antara lain Sulsel International Container Terminal (JICT) di Pelabuhan Tanjung Priok dan terminal peti kemas di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Selain itu, karyawan juga mendapatkan pelatihan di fasilitas Learning Center. dari Pelindo,” ujarnya. .
Maka, Pelindo memulai transformasi dengan menata terminal peti kemas, pemetaan, pemisahan blok bongkar muat, blok muat dan membuat lokasi khusus untuk Cargo Consolidation and Distribution Center (CCDC).
“Di tempat inilah barang-barang akan diturunkan dari petikemas (dismantling) dan dimasukkan ke dalam petikemas (diisi). Blokadenya jelas,” kata Nengah Suryana.
Selain itu, Pelindo Regional 4 juga memasukkan peralatan baru untuk mempercepat proses bongkar muat dari Reach Stacker menjadi lima Rubber Tyred Gantry (RTG). Terkait kegiatan bongkar atau muat barang di pelabuhan, Pelindo menggunakan dua container crane (CC).
“Akibatnya, kapasitas lapangan peti kemas Ambon meningkat dari 190 TEUs (dua puluh kaki setara unit) menjadi 250 TEUs,” jelasnya.
Selain itu, kata Nengah, Pelindo Regional 4 Ambón juga menerapkan jadwal operasi tujuh hari x 24 jam, dengan sistem tiga shift.
Proses transformasi sendiri adalah percepatan port stay dan peningkatan produktivitas. Waktu docking yang semula tiga hari kini bisa dipercepat menjadi satu hari. Produktivitas juga meningkat secara signifikan, dengan proses bongkar muat di pelabuhan dari hanya 8-10 TEUs per crane per jam menjadi 20 TEUs.
Penulis : Vinolla
Leave a Reply