INVENTIF – Meski dikenal sebagai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun Pro Jokowi (Projo) tak lantas menganggap tokoh PDIP sebagai calon presiden (Capres) ideal di Pemilu 2024 mendatang. Projo NTB bahkan menganggap saat ini tokoh yang layak menjadi presiden RI mendatang adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang akrab disapa AHY.
Ketua DPD Projo NTB Imam Sofian menengaskan bahwa Pro Jokowi (Projo) selaku pendukung terdekat Presiden Jokowi bukanlah organisasi yang menjadi satu-kesatuan dengan parpol penguasa pemenang pemilu 2019 itu. Pernyataan Imam membantah mentah-mentah pernyataan salah seorang politisi NTB yang mengklaim bahwa Projo selalu sejalan dengan Parpol penguasa. Dirinya menekankan, Projo akan selalu singkron dengan suara rakyat yang arah gerakannya berdasarkan musyawarah besar rakyat.
“Sesuai arahan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi bahwa suara Projo akan selalu singkron dengan suara rakyat. Arah gerakan Projo akan didapatkan setelah musyawarah besar rakyat. Bukan suara parpol penguasa,” tegas pria bergelar doktor ahli hukum tersebut.
Imam membeberkan, di NTB sebagian besar aktifis dan jajaran pengurus Projo, berisi pemuda pemudi yang sangat aktif bergerak memberikan pendidikan politik yang komperhensif kepada masyarakat luas. Tentu dengan sasaran utama kaum pemilih muda yang sebagian besarnya juga adalah pemilih pemula.
“Projo akan lebih cenderung bergerak untuk calon pemimpin muda yang enerjik dan mampu memberikan harapan besar bagi akselerasi kemajuan bangsa,” sebut pria asal Mataram yang dikenal sangat akif menggelar banyak event bertaraf internasional di NTB itu.
“Sampai sejauh ini dari semua bakal calon yang disebut-sebut akan ikut bertarung dalam pilpres. Menurut saya hanya Mas AHY yang paling memenuhi kriteria tersebut,” ungkap Imam mewakili suara aktifis Projo di NTB, Selasa (7/6)
Secara tegas Imam menyebutkan bahwa Ia bersama seluruh jajaran pengurus dan aktifis Pro Jokowi di Nusa Tenggara Barat, sangat menginginkan terjadinya kemajuan signifikan bagi Bangsa Indonesia yang besar ini. Negara yang memiliki bentang wilayah yang sangat luas dengan berbagai macam kultur budaya masyarakatnya ini. Disebut Imam akan bisa melaju melampaui kemajuan bangsa lain, jika dinahkodai oleh pemimpin muda yang berkarakter kuat dengan visi yang jelas.
“Putra sulung Presiden RI ke-6 SBY yang sejauh ini memenuhi kriteria itu.” tegas Imam Sofian menutup kalimatnya.
Sementara itu, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi mengemukakan musyawarah rakyat (musra) yang menjadi mekanisme demokrasi untuk menyerap aspirasi dari bawah rencananya digelar mulai awal Juli 2022 hingga April 2023 di Solo. Pelaksanaan Musra diyakinkannya akan berlangsung secara terbuka dan transparan di seluruh Indonesia. Sementara dalih penyelenggaraan di Solo disebutnya lantaran Solo merupakan tempat asal Presiden Jokowi. Musra kata Budi akan mengundang berbagai lapisan termasuk akademisi, jurnalis lokal, tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, dan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat tentang berbagai aspek seperti kriteria maupun nama figur dan sosok. (BACHTIAR)
Leave a Reply