INVENTIF – PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) telah menjadwalkan kedatangan rangkaian trainset Kereta Cepat Jakarta Bandung, yang akan mulai tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat, 2 September 2022 besok.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, proyek pembangunan moda transportasi yang menghubungkan antara Jakarta dan Jawa Barat ini tak akan jadi proyek mangkrak.
Apalagi beberapa infrastruktur sudah jadi seperti pembangunan terowongan dan jalurnya meski baru sebagian. Bila tidak dilanjutkan justru tidak akan berkontribusi terhadap perekonomian.
“Sudah jadi proyeknya, sudah ada terowonganya akan jadi harus kita jadikan saja. Karena enggak mungkin jadi mangkrak tidak menghasilkan hasil positif terhadap ekonomi,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komite VI DPD RI, di Kompleks DPD RI, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Rangkaian kereta cepat Jakarta Bandung itu terdiri dari 11 unit Electric Multiple Unit (EMU) dan 1 unit Comprehensive Inspection Train (CIT) yang sudah selesai dikerjakan di Shandong, China.
“Kedatangan EMU dan CIT pada 2 September ini jadi yang pertama dan bukan satu-satunya, karena ada batch-batch lain yang tiba nantinya,” kata ton Manajemen PT KCIC di Jakarta, Kamis (1/9/2022).
PT KCIC akan membagi pengiriman rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung ke Pelabuhan Tanjung Priok selama 4 tahap. Batch pertama yang terdiri dari 1 trainset EMU dan 1 trainset CIT pada 2 September 2022. Dilanjutkan dengan 1 trainset EMU per 4 September 2022.
Sebanyak 3 trainset EMU akan dikirimkan pada tiga batch selanjutnya, yakni pada 25 Desember 2022, 25 Februari 2023, dan 15 Maret 2023.
Setelah tiba di Tanjung Priok, rangkaian trainset tersebut rencananya akan disimpan selama beberapa malam di gudang penyimpanan milik PT KAI di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Untuk batch pertama, PT KCIC rencananya akan mengirimkan rangkaian trainset Kereta Cepat Jakarta Bandung dari Cakung menuju Depo Tegalluar di Bandung antara 5 atau 6 September 2022.
Diharapkan seluruh rencana tersebut berjalan sesuai jadwal, karena ada beberapa hal di luar kendali perseroan yang mungkin tak terhindarkan. “Jadwal ini estimasi, karena kepadatan di pelabuhan bisa sebabkan (jadwal) mundur atau maju,” ujar PT KCIC.
Pemerintah akan terus melanjutkan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Sebelumnya dikabarkan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung pembengkakan biaya atau cost over run.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan bersikap transparan kepada publik terkait perkembangan proyek tersebut. Sebab ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mengalir. Kalau ada APBN masuk pasti ada alasannya dan akan dipertanggungjawabkan secara maksimal dan diaudit BPKP.
Terkini, Pemerintah telah mendapatkan audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait cost over run proyek kereta cepat.
“Keseluruhan proyek sudah dilakukan audit BPKP, maka pada cost over run yang kemudian berimplikasi bahwa kalau Indonesia punya porsi 60 persen. Sementara RRT 40 persen,” jelasnya.
Tutup Sri Mulyani Hasilnya pembengkakan biaya tersebut dibebankan sesuai dengan porsi investasi masing-masing negara. Sehingga porsi yang ditanggung sama besarnya 60 persen untuk Indonesia dan 40 persen ditanggung China.
Penulis : Vinolla
Leave a Reply