INVENTIF – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengharapkan dukungan dari British Council dalam Keketuaan Indonesia untuk ASEAN 2023. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan melibatkan British Council dalam menggelar Creative Business Forum.
“Tahun 2018-2022 British Council membantu kita dalam persiapan World Conference on Creative Economy (WCCE), kita juga akan menggagas bersama dengan Kementerian Luar Negeri, ASEAN Creative Business Forum sesuai dengan keketuaan Indonesia di ASEAN,” ungkap Sandiaga dalam media briefing usai acara perayaan 75 tahun British Council di Indonesia.
Sandiaga juga menggarisbawahi alasannya kembali melibatkan British Council adalah karena Inggris memiliki keunggulan dalam bidang ekonomi kreatif. Kita akan mengajak kembali British Council sebagai bagian dari knowledge partner, karena Inggirs memiliki kekuatan dari sisi creative economy”.
Lebih lanjut, Kemenparekraf mengungkapkan soal bagaimana British Council menjadi bagian dalam penyelenggaraan WCCE. Ini kemudian juga menjadi latar belakang bagaimana British Council akan kembali dilibatkan untuk mendukung keketuaan Indonesia di ASEAN.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam, mengatakan waktu WCCE pertama di 2018, British Council menjadi salah satu supporter terbesar kami dalam hal mengundang speakers-speakers dunia datang ke Indonesia untuk memberikan paparan terkait creative economy”.
“Kita tahu bahwa UK unggul dalam creative economy. Misalnya film, banyak film Amerika yang dibuat di sana, buku-buku, musik semuanya dari sana. Jadi, seperti apa yang disampaikan Pak Menteri tadi, kita akan Kembali melibatkan British Council untuk Creative Business Forum dalam rangka mendukung keketuaan kita di ASEAN,” tambah Neil.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebelumnya juga mendukung ekonomi kreatif di kawasan ASEAN. Lewat forum diskusi internasional Global Center of Excellence for International Cooperation and Creative Economy (G-CINC), kegiatan ini mengajak para pelaku ekonomi kreatif produktif dari rumah.
Kemenparekraf menekankan bahwa untuk mengembangkan ekonomi kreatif yang bernilai tinggi, negara-negara ASEAN perlu membuat suatu pasar tunggal dan basis produksi yang kompetitif di bawah ASEAN Economic Community di 2015.
G-CINC pun melakukan penelitian model dan karakteristik industri kreatif dari lima kota di Indonesia dan beberapa negara di ASEAN. Temuan dari penelitian tersebut akan disuguhkan dalam bentuk sebuah buku yaitu “Modelling A Healthy Creative Scene” yang diluncurkan pada Forum Diskusi Internasional, 20-21 November 2020. Kegiatan ini diharapkan dapat menekankan pentingnya industri kreatif sebagai dukungan sistem dan ekosistem kreatif,” tutup Direktur Hubungan Antarlembaga.
Penulis : Vinolla/Herman.
Leave a Reply