Denisa Allegra, Nyanyian dari Tanah Air yang Menggema di Langit Jerman

0

 

INVENTIF — Di antara denting lampu panggung dan riuh tepuk tangan di studio The Voice of Germany 2025, seorang perempuan Indonesia bernama Denisa Allegra berdiri tegak, seolah membawa harum tanah air yang jauh di balik lautan.

Ia membawakan lagu legendaris “I Will Survive”, dan benar — dari judul itu pula kisahnya bergaung. Satu demi satu juri menekan tombol merah, kursi mereka berputar, dan Denisa pun menjelma menjadi pusat semesta malam itu.

Suaranya tak sekadar menggema; ia menembus ruang, menyentuh rasa, dan menggetarkan hati. Saat lagu usai, semua berdiri. Tepuk tangan menggulung seperti ombak di pantai selatan — deras, tulus, dan penuh kebanggaan.

Tak lama, dunia maya pun bergemuruh. Cuplikan aksinya menari dari satu layar ke layar lain — di tiktok, instagram, youtube, hingga gacebook. Netizen Indonesia beramai-ramai menulis, “Itu dia, anak bangsa!” Seakan-akan Denisa bukan sekadar satu sosok, melainkan representasi dari berjuta impian yang ingin didengar dunia.

Perjalanan yang Tak Sekadar Nada

Denisa bukan muncul dari ruang kosong. Ia adalah mozaik dari darah Sunda, Betawi, dan Makassar — tiga warna yang bersatu dalam tubuh seorang penyanyi yang lahir untuk menantang sunyi. Sejak kecil, panggung sudah menjadi rumahnya. Ia pernah berdiri di ajang Asia Bagus, di era ketika musik masih direkam dalam pita kaset dan suara lebih jujur dari algoritma.

Kini, di usia yang matang, Denisa melangkah dengan lebih banyak cerita. Ia bukan hanya penyanyi; ia seorang ibu tunggal, pekerja keras, dan pejuang yang tahu arti jatuh dan bangkit. Disela kompetisi besar, ia tetap bernyanyi di ballroom hotel dan pub di Jerman — bukan untuk mengejar glamor, tapi untuk menjaga napas seninya tetap hidup dan nilai komersial

Gelombang Dukungan dari Tanah Air

Kabar keberhasilannya menembus babak utama The Voice of Germany disambut dengan bangga oleh banyak kalangan. Aktris Ira Wibowo, penyanyi Syaharani, hingga aktor Ferry Irawan, serempak menyuarakan dukungan.

“Kita harus bangga ada anak bangsa seperti Denisa Allegra yang mampu menembus panggung dunia,” ujar mereka, seperti mewakili suara seluruh negeri.

Dari Los Angeles, Shasha Bunyamin — sahabat lama Denisa — turut menuturkan keyakinannya

“Denisa itu punya warna suara yang langka. Setiap nada yang ia nyanyikan seperti mengandung kisah hidupnya sendiri. Aku percaya, dia akan melangkah sampai akhir.”

Sebuah Nyanyian untuk Indonesia

Kini perjalanan Denisa masih berlanjut. Babak demi babak akan ia lalui, mungkin dengan gugup, mungkin dengan air mata, tapi selalu dengan keberanian yang lahir dari keyakinan: bahwa suara adalah doa yang bersenandung.

Di setiap nada yang ia lantunkan di panggung Jerman, ada gema dari gunung, sawah, dan langit Indonesia yang menatapnya dengan haru.

Jika musik adalah bahasa universal, maka malam itu Denisa Allegra berbicara dalam bahasa yang paling murni — bahasa hati.
Dan dunia mendengarkan.

Ayooo, berikan dukungan kita (NMC)

Leave A Reply

Your email address will not be published.