Buka Rapat Konsolidasi Haji dan Umrah 2025, Gus Irfan Janji Kementeriannya “Mabrur” Sejak di Dunia
INVENTIF – Kementerian Haji dan Umrah RI baru saja berdiri, tapi sudah harus sibuk mengurus rapat konsolidasi di hotel bintang lima, Movenpick Jakarta City Center.
Rapat bertema “Sukses Penyelenggaraan, Sukses Kelembagaan” ini digelar 24–27 September 2025, dengan gaya hybrid: ada yang datang langsung, ada juga yang cukup nyimak dan berdoa dari rumah lewat Zoom.
Menteri Haji dan Umrah RI, Dr. KH. Moch Irfan Yusuf alias Gus Irfan, dalam sambutannya menekankan integritas dan profesionalitas. “Kementerian ini harus mabrur,” katanya. Mabrur di sini bukan hanya untuk jamaah yang baru pulang dari Tanah Suci, tapi juga untuk pejabat yang baru pulang dari meja rapat.
Value MABRUR, Bukan Sekadar Oleh-oleh Zamzam
Menurut Gus Irfan, kementerian yang baru lahir ini wajib punya identitas. Maka diciptakanlah Value MABRUR: Melayani, Amanah, Berintegritas, Responsif, Unggul, dan Ramah. Singkatnya, akronim religius yang terdengar seperti nama travel haji plus, tapi kali ini dipakai sebagai kompas birokrasi.
“Tugas kita menghadirkan kinerja nyata, bukan sekadar seremonial,” ujar cucu pendiri NU itu. Ironisnya, ia menyampaikannya dalam acara… ya, seremonial. Hadeeuh…!
Nol Rupiah yang Terselip, Nol Rupiah yang Hilang
Gus Irfan juga berjanji tidak ada satu rupiah pun yang akan diselewengkan. Pernyataan ini tentu menenangkan, apalagi di negeri yang suka kehilangan triliunan rupiah tapi selalu heran siapa yang mengambilnya dan gak jelas juntrungannya.
“Tidak ada satu rupiah pun yang diselewengkan,” tegasnya. Boleh jadi ini malah membuat hadirin antara percayandan tidak. Tapi simpanlah rekaman itu sebagai bukti bila nanti lain ceritanya.
Kementerian ini juga membawa konsep Tri Sukses Haji: pembinaan jamaah sebelum, saat, dan setelah haji. Sebuah ide mulia, walaupun jamaah biasanya lebih sibuk mengunggah foto #OOTDhaji daripada memikirkan pembinaan pascanya.
Rapat konsolidasi diakhiri dengan harapan besar: agar kementerian ini benar-benar jadi contoh pelayanan. Setidaknya, jamaah haji Indonesia nanti tidak hanya pulang dengan oleh-oleh kurma, tapi juga cerita manis soal pelayanan negara yang katanya kini MABRUR. (NMC)