Air yang Meluap, dan Janji yang Mengalir
INVENTIF – Bali, pulau yang dikenal dengan cahaya matahari dan ombak eksotis, mendadak berubah menjadi kolam raksasa pada 10 September lalu.
Pasar Badung, yang biasanya ramai dengan suara tawar-menawar ikan segar, kini sepi digantikan dengung dan kecipak air setinggi empat hingga lima meter. Sebagian warga pun mengungsi. Lara pun menggunung.
Tapi jangan khawatir, bantuan datang. Menteri Agama KH.Nasaruddin Umar bergegas hadir, ditemani rombongan pejabat yang hampir menyerupai arak-arakan upacara adat.Tapi mereka tidak datang dengan tangan kosong lho. Disakunya ada Rp300 juta yang dibawa sebagai obat penenang sementara seperti yang diberikan kalau berobat ke Puskesmas. Ya seperti amoxilin dan paracetamol lah.
Tentu, angka Rp300 juta terdengar gagah di mikrofon. Tetapi jika dibagi rata dengan korban, rumah rusak, dan pura yang luluh lantak, nilainya bisa jadi sekadar cukup untuk membeli sandal baru atau sekantong beras. Namun bukankah yang terpenting adalah simbol kepedulian? Bukankah kehadiran menteri lebih bernilai daripada nominalnya? Negara hadir dalam duka nestapa rakyat yang kedinginan disergap banjir.
“Sesama warga bangsa, kita seperti satu tubuh, ” ujar Menag. Tubuh memang satu, tapi entah mengapa kepala lebih sering terlindungi, sementara kaki dibiarkan tenggelam ataum minimal terendam banjir.
Wakil Wali Kota Denpasar mengakui, banjir kali ini luar biasa. Jalan Gajah Mada berubah menjadi kanal ala Venesia. Bedanya, gondola tidak lewat dengan membawa turis, melainkan warga yang berenang menyelamatkan diri.
Di tengah derita itu, warga Bali patut bersyukur: setidaknya mereka tidak sendirian. Negara hadir, meski sering kali hadir dengan kamera atau ponsel lebih dulu, lalu bantuan mengikuti. Dan semoga saja banyak pejabat yang mengikuti gerak peduli Menag.
Banjir mungkin akan surut, rumah bisa dibangun kembali, dan pura akan berdiri lagi dengan bergotong royong. Tapi kita semua tahu, setiap kali bencana datang, selalu ada dua hal yang tak pernah absen: air yang meluap, dan janji yang mengalir. ( NMC)