Waspada Social Engineering, Bank DKI Kenalkan Tabungan Monas Rencana
INVENTIF – Kasus kejahatan perbankan berbasis teknologi atau fraud digital masih menjadi ancaman serius di era digitalisasi.
Oleh karenanya, PT Bank DKI mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap berbagai modus social engineering yang kerap digunakan pelaku kejahatan siber untuk mencuri data pribadi dan mengakses rekening nasabah.
Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono menjelaskan, salah satu metode yang sering digunakan adalah phishing, di mana pelaku mengelabui korban dengan mengirimkan pesan atau tautan palsu yang menyerupai situs resmi bank.
“Modusnya bisa melalui SMS, email, atau website palsu yang dibuat menyerupai laman perbankan resmi. Nasabah sering kali diiming-imingi hadiah dan tanpa sadar memberikan user ID, password, atau PIN mereka,” ujar Amirul dalam acara Infobank Financial Love Story: Protect Your Heart, Grow Your Health, Secure Your Future, Sabtu (22/2).
Jika data pribadi ini sudah jatuh ke tangan pelaku, mereka bisa dengan mudah melakukan transaksi ilegal seolah-olah sebagai pemilik rekening yang sah. Oleh karena itu, Amirul mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan tidak mudah tergoda tawaran mencurigakan yang mengatasnamakan pihak bank
Sebagai langkah pencegahan, Bank DKI memberikan beberapa tips kepada nasabah agar terhindar dari aksi kejahatan digital:
- Rutin Mengganti Password
Mengubah password mobile banking secara berkala dapat mengurangi risiko pencurian data. Hindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau kombinasi angka sederhana. - Waspada Pengiriman APK Melalui WhatsApp
Nasabah diimbau untuk tidak mengunduh atau mengklik file aplikasi (APK) yang dikirimkan melalui WhatsApp atau pesan lain, karena ini bisa menjadi teknik phishing untuk mencuri informasi pribadi. - Menjaga Keamanan Ponsel
Pastikan ponsel yang digunakan untuk transaksi perbankan memiliki keamanan yang baik, seperti pengaktifan fitur keamanan biometrik dan pembaruan sistem operasi secara berkala. - Tidak Membagikan Data Pribadi
Informasi seperti KTP, nomor rekening, PIN, dan kode OTP tidak boleh dibagikan kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku sebagai pegawai bank.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menegaskan pihaknya terus memperkuat sistem keamanan perbankan agar lebih sulit ditembus fraudster. Bank DKI juga mengajak seluruh nasabah untuk selalu mengakses layanan perbankan melalui kanal resmi dan tidak mudah tergiur dengan tawaran mencurigakan.
“Kami terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan digital, sehingga setiap transaksi dapat dilakukan dengan lebih aman dan nyaman,” ujar Arie.
Dalam kesempatan yang sama, Bank DKI memperkenalkan produk Tabungan Monas Rencana yang ditujukan untuk membantu generasi muda, khususnya generasi Z, dalam perencanaan keuangan yang lebih disiplin dan terarah.
Produk tabungan ini dirancang membantu nasabah dalam mencapai berbagai tujuan keuangan, seperti biaya pendidikan, liburan, hingga pernikahan. Dengan fitur setoran bulanan yang fleksibel dan suku bunga kompetitif, Tabungan Monas Rencana menjadi solusi bagi mereka kokyang ingin menabung dengan lebih terstruktur.
Peluncuran produk ini sejalan dengan komitmen Bank DKI dalam meningkatkan inklusi keuangan serta memberikan layanan perbankan yang lebih modern dan aman bagi masyarakat.
Dengan berbagai langkah perlindungan yang diterapkan oleh perbankan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keamanan digital, diharapkan kejahatan perbankan berbasis teknologi dapat diminimalisir di masa mendatang. (RNZ)